Langsung ke konten utama

Salam Damai Dari Gembira




Tanamkan Ideologi Perdamaian Sejak Dini

Menggaungkan misi perdamaian antar daerah memang tidak mudah. Untuk itu perlu adanya upaya agar perseteruan tidak berlanjut.

Sudah menjadi rahasia umum, bahwa kebanyakan kebencian antar kelompok adalah warisan pendahulunya. Imbasnya anak-anak maupun remaja-remaja ikut memanas dan mudah terpancing. Miris memang.

Dalam salah satu misinya "Mensinergikan setiap organisasi kemasyarakatan yang ada di desa Tambi", gembira hadir di tengah-tengah masyarakat Tambi untuk menuntaskan rantai kebencian. Menggandeng semua organisasi maupun blok agar saling menebarkan kasih, membangun desa dan tidak ada lagi hal-hal yang berbau anarkis.

Tentu tidak mudah. Salah satu program Gembira yaitu Minggu Gembira merupakan upaya pencegahan sejak dini yang diarahkan kepada anak-anak. Selain memberikan edukasi dan mengenalkan budaya lokal, tujuan lainnya adalah agar anak-anak tidak mudah terprovokasi terhadap hal-hal yang memancing keributan. Karena di sana mereka (setidaknya) pernah mengenal, bergurau bersama dan yang paling penting mereka punya rasa memiliki satu sama lain. Aku adalah kamu, kamu adalah aku.

Harapannya, semoga Gembira menjadi garda terdepan dalam membina masyarakat yang damai.

Masih mikir nggawa tangga, rayat, batur, sedulur lan bocah2 cilik di sekitar kita ke gembira? Keder? Isin?
Semua demi masa depan mereka...

Mari bergabung bersama Gembira
Gerak Bersama Maju Bersama.

(Andi Faisal)****

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sudahkah Kita Menjadi Pancasialis? (Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab) Tentu kita tahu, Pancasila merupakan dasar negara bangsa Indonesia. Artinya, Pancasila merupakan prinsip yang harus dipegang teguh oleh setiap elemen di negeri ini. Dan dengan berbagai konflik yang berkecamuk di tengah-tengah kita seharusnya dikembalikan kepada Pancasila, apakah kita sudah menggunakannya atau belum. Jika Pancasila telah selesai (semua masyarakat mengaplikasikannya), maka dipastikan tujuan Baladil amin tidak sesulit sekarang ini. Kata Cak Nun, Pancasila diibaratkan suatu cincin pernikahan. Ialah simbol ikatan suci antara suami dan istri. Dalam hal ini, Negara adalah suaminya dan bangsa sebagai istrinya. Dalam memandang suatu isu atau konflik kita terlalu fokus pada pertengkaran suami dan istri. Padahal jika melihat di tengah-tengah mereka terdapat ikatan istimewa, rumah tangga akan tetap harmonis dan romantis. Dalam diskusi yang diadakan oleh “Nyekar Pustaka” bersama literasi-literasi di ...

Peran Perpustakaan Jalanan Gembira Dalam Menularkan Budaya Literasi Di Desa Tambi Dan Tambi Lor

Jum'at, 13 Desember 2019 PERAN PERPUSTAKAAN JALANAN GEMBIRA DALAM MENULARKAN BUDAYA LITERASI DI DESA TAMBI DAN TAMBI LOR   Perpustakaan merupakan koleksi atau kumpulan buku-buku yang tujuannya agar buku-buku yang tersedia dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Perpustakaan juga dapat bersifat pribadi dan umum. Perpustakaan pribadi merupakan koleksi buku-buku yang sengaja dikumpulkan dengan biaya pribadi dan sebagai konsumsi pribadi. Sedangkan perpustakaan umum biasanya diupayakan oleh pemerintah maupun instansi lain yang dialokasikan untuk masyarakat luas. Namun banyak di kalangan masyarakat yang masih kesulitan mencari perpustakaan yang layak, baik dari segi ketersediaan buku bacaan maupun layanan yang professional, terutama di kalangan masyarakat pedesaan. Meskipun setiap desa, khususnya desa Tambi dan Tambi Lor kini sudah tersedia lumayan banyak buku bacaan. Tetapi tetap saja tidak banyak masyarakat yang berkunjung. Beberapa faktor yang mengakibatkan perpustaka...

BM FITAL Barometer Pemuda Masa Kini

Peringatan Hari kemerdekaan Indonesia memang sudah berlalu akan tetapi rangkaian kegiatan lomba Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke 74 belum berakakhir bagi BM FITAL. Mereka adalah pemuda dan pemudi Blok Pilang Desa Tambi Lor Kecamatan Sliyeg Kabupaten Indramayu. BM FITAL sendiri adalah singkatan dari Barisan Metal Filang Tambi Lor.  Pada 17 Agustus 2019 kemarin, mereka mengadakan berbagai lomba dan berbagai kegiatan pada umumnya. Dan Mereka akan menutup rangkaian perlombaan Hari Kemerdekaan tersebut dengan menggelar BM FITAL CUP U15 yang akan dilaksanakan pada tanggal 30 Agustus sampai 1 September 2019. Ahmad Romli Aziz, ketua pelaksana kegiatan, mengutarakan tujuan turnamen ini adalah sebagai bentuk apresiasi atas minat dan bakat generasi muda terhadap sepakbola.  "Turnamen ini penting keberadaannya, mengingat minat dan bakat generasi muda terhadap sepakbola sangat tinggi, hususnya generasi muda blok pilang. Oleh karenanya untuk mewadahi dan mengapresias...