Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Berita

BM FITAL Barometer Pemuda Masa Kini

Peringatan Hari kemerdekaan Indonesia memang sudah berlalu akan tetapi rangkaian kegiatan lomba Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke 74 belum berakakhir bagi BM FITAL. Mereka adalah pemuda dan pemudi Blok Pilang Desa Tambi Lor Kecamatan Sliyeg Kabupaten Indramayu. BM FITAL sendiri adalah singkatan dari Barisan Metal Filang Tambi Lor.  Pada 17 Agustus 2019 kemarin, mereka mengadakan berbagai lomba dan berbagai kegiatan pada umumnya. Dan Mereka akan menutup rangkaian perlombaan Hari Kemerdekaan tersebut dengan menggelar BM FITAL CUP U15 yang akan dilaksanakan pada tanggal 30 Agustus sampai 1 September 2019. Ahmad Romli Aziz, ketua pelaksana kegiatan, mengutarakan tujuan turnamen ini adalah sebagai bentuk apresiasi atas minat dan bakat generasi muda terhadap sepakbola.  "Turnamen ini penting keberadaannya, mengingat minat dan bakat generasi muda terhadap sepakbola sangat tinggi, hususnya generasi muda blok pilang. Oleh karenanya untuk mewadahi dan mengapresias...
Sudahkah Kita Menjadi Pancasialis? (Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab) Tentu kita tahu, Pancasila merupakan dasar negara bangsa Indonesia. Artinya, Pancasila merupakan prinsip yang harus dipegang teguh oleh setiap elemen di negeri ini. Dan dengan berbagai konflik yang berkecamuk di tengah-tengah kita seharusnya dikembalikan kepada Pancasila, apakah kita sudah menggunakannya atau belum. Jika Pancasila telah selesai (semua masyarakat mengaplikasikannya), maka dipastikan tujuan Baladil amin tidak sesulit sekarang ini. Kata Cak Nun, Pancasila diibaratkan suatu cincin pernikahan. Ialah simbol ikatan suci antara suami dan istri. Dalam hal ini, Negara adalah suaminya dan bangsa sebagai istrinya. Dalam memandang suatu isu atau konflik kita terlalu fokus pada pertengkaran suami dan istri. Padahal jika melihat di tengah-tengah mereka terdapat ikatan istimewa, rumah tangga akan tetap harmonis dan romantis. Dalam diskusi yang diadakan oleh “Nyekar Pustaka” bersama literasi-literasi di ...

Telembuk ?

Tulisan ini hasil yang penulis dapat ketika mengikuti Diskusi Bedah Buku Telembuk. Sabtu 6 Juli 2019 di eks pasar Jatibarang depan Setasiun Kereta Api Jatibarang. Diskusi yang dimoderatori oleh Andi Wikono dan sebagai pemateri Suryana Hafidin diselenggarakan oleh pegiat Literasi Jatibarang dan di hadiri oleh JALIN (Jaringan Literasi indramayu). Balada Emperan Pustaka   Jatibarang, Pohon Literasi Junti Kebon, Aliansi Pelajar Jatibarang, Gembira (Gerakan Tambi Raya), Pustaka Kampung Merdeka, Dermayu Ora Meneng, Saung Sastra, Street Art, dan peserta diskusi lainnya. Novel Telembuk ditulis oleh Kedung Darma Romansa yang diterbitkan oleh Indie Book Corner tahun 2017 dengan Tebal 414 halaman. Novel Telembuk adalah kisah lanjutan dari novel sebelumnya yang termasuk dalam dwilogi Kelir Slindet. Menceritakan tentang dunia Prostitusi, dangdut dan segala kisah cintanya. Novel Telembuk mengisahkan perjalanan Hidup Safitri yang menjadi Telembuk. Telembuk adalah sebutan Orang ...